Sistem endokrin pdf




















Setelah penyakit neoplasma ganas, sedangkanberdasarkan data pola kematian menurt penyakit penyebab kematian pasiendirawat di rumah sakit Jawa Tengah DM menempati urutan ke 16 denganjumlah orang dari jumlah kematian Sedangkan daridata Departemen Kesehatan , jumlah pasien Diabetes mellitus rawat inapmaupun rawat jalan di Rumah Sakit menempati urutan pertama dari seluruhpenyakit endokrin. Faktor pengetahuankeluarga merupakan penghambat yang sering terjadi, karena denganpengetahuan yang kurang akan mengetahui proses pengobatan penyakit.

Akibat dari kurangnya pengetahuan keluarga tentang penyakit DMperlu dilaksanakan suatu tindakan yaitu memberikan asuhan keperawatanpada keluarga yang mempunyai masalah Diabetus Mellitus. N khususnya Ny.

Apa deskripsi dari sistem endokrin? Bagaimana anatomi fisiologi sistem endokrin? Bagaimana manifestasi klinik dari sistem endokrin? Apa saja penyakit-penyakit dan gangguan dari sistem endokrin? Bagaimana proses penyebaran atau patogenesis dari penyakit sistem endokrin? Bagaimana cara pengobatan atau pencegahannya? Apa saja obat-obat yang digunakan? Mengetahui deskripsi dari sistem endokrin.

Mengetahui anatomi fisiologi sistem endokrin. Mengetahui manifestasi klinik dari sistem endokrin. Mengetahui penyakit-penyakit dan gangguan dari sistem endokrin.

Mengetahui proses penyebaran atau patogenesis dari penyakit sistem endokrin. Mengetahui cara pengobatan atau pencegahannya. Mengetahui obat-obat yang digunakan. Kelompok ini terdiri dari deretan sel-sel, lempengan atau gumpalan sel disokong oleh jaringan ikat halus yang banyak mengandung pembuluh kapiler. Sistem endokrin, dalam kaitannya dengan sistem saraf, mengontrol dan memadukan fungsi tubuh. Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk mempertahankan homeostasis tubuh.

Fungsi mereka satu sama lain saling berhubungan, namun dapat dibedakan dengan karakteristik tertentu. Misalnya, medulla adrenal dan kelenjar hipofise posterior yang mempunyai asal dari saraf neural. Jika keduanya dihancurkan atau diangkat, maka fungsi dari kedua kelenjar ini sebagian diambil alih oleh sistem saraf.

Kelenjar endokrin tidak memiliki saluran, hasil sekresi dihantarkan tidak melaui saluran, tapi dari selsel endokrin langsung masuk ke pmbuluh darah.

Selanjutnya hormon tersebut dibawa ke sel-sel target responsive cells tempat terjadinya efek hormon. Sedangkan ekresi kelenjar eksokrin keluar dari tubuh kita melalui saluran khusus, seperti uretra dan saluran kelenjar ludah. Tubuh kita memiliki beberapa kelenjar endokrin. Hipofisis merupakan kelenjar kecil di rongga bertulang terletak di dasar otak dibawah hipotalamus sekitar 2cm.

Dihubungkan ke hipolalamus oleh tangkai kecil infundibulum. Kelenjar hipofisis disebut master gland karena dapat menghasilkan hormon dan hormon yang dihasilkan oleh hipofisis dapat merangsang kelenjar lain untuk menghasilkan hormon lain. Kelenjar Hipofisis Anterior Kelenjar hipofisis anterior terdiri dari jaringan epitel kelenjar yang berasal dari penonjolan atap mulut yang disebut adenohipofisis.

Hipofisis anterior di hubungkan melalui pembuluh darah. Pengeluaran hormon dari anterior dikontrol oleh hipotalamus. Hormon yg dikeluarkan hipofise anterior yaitu: A.

Hormon pertumbuhan growth hormon atau GH Hormon ini bekerja pada tulang, otot, tulang rawan, kulitdan bekerjanya sangat terbatas. Pada pria sejak lahir sampai dengan 21 tahun dan pertmbuhan drastisnya terjadi pada usia 13 sampai 16 tahun.

Pada wanita sejak lahir hingga usia 18 tahun, dan pertumbuhan drastisnya terjadi saat usia 9 sampai 12 tahun. GH ini sangat dipengaruhi oleh kadar glukosa dalam darah contohnya bila selesai makan kadar gula dlm darah akan meningkat, dan GH tidak bekerja. Bila kadar gula dalam darah menurun, GH bekerja secara maksimal.

Bila GH bekerja normal maka tubuh akan normal. Bila hipersekresi maka tubuh manusia akan menjadi raksasa giant. Thyroid stimulating hormon TSH atau tirotropin Hormon ini mempengaruhi kelenjar thyroid. Hormon ini menghasilkan thyroksin t4 , liotironin t3 dan kalsitonin. Hormon Adrenokortikotropik ACTH Hormon ini dibagi menjadi 3 kelompok besar yaitu Glukokortikoid sebagai penghasil gula, Mineralokortikoid fungsinya mengatur keseimbangan ion Na dan ion K, dan Gonadokortikoid.

Prolaktin PRL Hormon ini berfungsi pada saat persiapan produksi air susu ibu asi. Pada wanita FSH berfungsi untuk mematangkan sel telur sedangkan LH berfungsi menebalkan dinding rahim dan mempertahankan implantasi janin. Sedangkan pada pria FSH berfungsi mematangkan spermatogonium yang akan menjadi spermatozoasedangkan LH atau ICSH akan menghasilkan sel leydig yang memproduksi hormon testosterone.

Hormon pelepas releasing dan penghambat inhibiting hipotalamus disalurkan ke hipofise melalui sistem porta hipotalamus - hipofisis untuk mengontrol sekresi hormon hipofise anterior.

Hormon pengatur hipotalamus mencapai hipofise anterior melalui jalur vaskuler khusus ke sistem porta hipotalamus — hipofise. Kelenjar Hipofisis Posterior Secara embriologis kelenjar hipofisis posterior berasal dari pertumbuhan otak yang terdiri dari jaringan saraf neurohipofisis. Hipofisis posterior di hubungkan ke hipotalamus mealuil jalur saraf. Pengeluaran hormon dari hipofise posterior dikontrol oleh hipotalamus. Merupakan kelenjar yang terdapat di dalam leher bagian depan bawah, letaknya berada di atas trakea, tepat dibawah laring.

Kelenjar ini menghasilkan hormon tiroid. Hormon tiroid ini dibagi menjadi 2 jenis yaitu yang mengandung tiroksin t4 dan triioditironin t3. Di luar tiroid sebagian besar t4 yg disekresikan diubah jadi t3. Sebagian besar t3 dan t4 diangkut di darah dalam keadaan terikat ke protein plasma tertentu. Sel sekretorik utama hormon tiroid tersusun membentuk gelembung berongga berisi koloid yang membentuk unit fungsional yaitu folikel dan menjadi sel folikel. Di ruang interstisium diantara folikel terdapat sel sekretorik sel c yang menghasilkan hormon kalsitonin.

Sel folikel memfagosit koloid berisi tiroglobulin untuk melakukan sekresi hormon tiroid. Atas pengaruh hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofise lobus anterior, kelenjar tiroid ini dapat mempro-duksi hormon tiroksin. Adapun fungsi dari hormon tiroksin yaitu mengatur metabolisme tubuh baik metabolisme karbohidrat, protein dan lipid.

Struktur kelenjar tiroid terdiri atas sejumlah besar vesikel-vesikel yang dibatasi oleh epitelium silinder, disa-tukan oleh jaringan ikat. Sel- selnya mengeluarkan sera, cairan yang bersifat lekat yaitu Koloidae tiroid yang me-ngandung zat senyawa yodium dan dinamakan hormon tiroksin. Fungsi kelenjar tiroid, terdiri dari: a Bekerja sebagai perangsang proses oksidasi. Masing-masing melekat pada bagian belakang kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid menghasilkan hormon yang ber-fungsi mengatur kadar kalsium dan fosfor di dalam tubuh.

Kelenjar paratiroid memiliki panjang kira-kira 6 mm, lebar 3 mm, dan tebal 2 mm. Jika dilihat secara mikroskopik kelenjar ini terlihat seperti lemak berwarna coklat kehitam-hitaman. Kelenjar ini sulit ditemukan karena tampak seperti lobus kelenjar tiroid. Fungsi paratiroid adalah Mengatur metabolisme fospor dan Mengatur kadar kalsium darah.

Hipofungsi, mengakibatkan penyakit tetani. Contohnya pada keadaan Hipoparatiroidisme terjadi kekurangan kalsium di dalam darah atau hipokalsemia mengakibatkan keadaan yang disebut tetani, dengan gejala khas kejang khususnya pada tangan dan kaki disebut karpopedal spasmus, gejala-gejala ini dapat diringankan dengan pemberian kalsium. Hiper-fungsi, mengakibatkan kelainan-kelainan seperti kele-mahan pada otot-otot, sakit pada tulang, kadar kalsium dalam darah meningkat begitu juga dalam urin, dekol-sifikasi dan deformitas, dapat juga terjadi patah tulang spontan.

Contohnya pada keadaan Hiperparatiroidisme biasanya ada sangkut pautnya de-ngan pembesaran tumor kelenjar. Keseimbangan distri-busi kalsium terganggu, kalsium dikeluarkan kembali dari tulang dan dimasukkan kembali ke serum darah. Akibatnya terjadi penyakit tulang dengan tanda-tanda khas beberapa bagian kropos. Kelainan-kelainan di atas dapat juga terjadi pada tumor kelenjar paratiroid. Ukurannya berbeda-beda, beratnya rata-rata 5 sampai dengan 9 gram. Secar struktural dan fungsional kelenjar adrenal terdiri dari 2 kelenjar endokrin yg menyatu yaitu bagian korteks dan medulla.

Kelenjar suprarenal ini terbagi atas 2 bagian yaitu: A. Bagian luar Berwarna kekuningan yang mengha-silkan kortisol yang disebut korteks. Bagian medula Menghasilkan adrenalin epinefrin dan nor adrenalin nor epinefrin. Medula adrenal ini terdiri dari sel-sel kromafin modifikasi neuron simpatis yg bergerombol di sekitar kapiler darah dan sinusoid.

Zat-zat ini disekresikan dibawah pengendalian sistem persarafan simpatis. Sekresinya bertambah dalam keadaan emosi seperti marah dan takut, serta dalam keadaan asfiksia dan kelaparan. Fungsi mereka satu sama lain saling berhubungan, namun dapat dibedakan dengan karakteristik tertentu.

Misalnya, medulla adrenal dan kelenjar hipofise posterior yang mempunyai asal dari saraf neural. Jika keduanya dihancurkan atau diangkat, maka fungsi dari kedua kelenjar ini sebagian diambil alih oleh sistem saraf. Kelenjar endokrin tidak memiliki saluran, hasil sekresi dihantarkan tidak melaui saluran, tapi dari selsel endokrin langsung masuk ke pmbuluh darah.

Selanjutnya hormon tersebut dibawa ke sel-sel target responsive cells tempat terjadinya efek hormon. Sedangkan ekresi kelenjar eksokrin keluar dari tubuh kita melalui saluran khusus, seperti uretra dan saluran kelenjar ludah. Tubuh kita memiliki beberapa kelenjar endokrin. Kelenjar Endokrin dan Hormon yang Dihasilkan Gbr.

Kelenjar-kelenjar endokrin dalam tubuh manusia Dalam tubuh manusia ada tujuh kelenjar endokrin yang penting, yaitu hipofisis, tiroid, paratiroid, kelenjar adrenalin anak ginjal , pankreas, ovarium, dan testis.

Hipofisis Kelenjar Hipofisis pituitary disebut juga master of gland atau kelenjar pengendali karena menghasilkan bermacam-macam hormon yang mengatur kegiatan kelenjar lainnya. Kelenjar ini berbentuk bulat dan berukuran kecil, dengan diameter 1,3 cm. Hipofisis dibagi menjadi hipofisis bagian anterior, bagian tengah pars intermedia , dan bagian posterior. Jika kelebihan terjadi pada saat dewasa, akan menyebabkan pertumbuhan tidak seimbang pada tulang jari tangan, kaki, rahang, ataupun tulang hidung yang disebut akromegali.

Hormon tirotropin atau Thyroid Mengontrol pertumbuhan dan perkembangan kelenjar Stimulating Hormone TSH gondok atau tiroid serta merangsang sekresi tiroksin Adrenocorticotropic hormone Mengontrol pertumbuhan dan perkembangan aktivitas ACTH kulit ginjal dan merangsang kelenjar adrenal untuk mensekresikan glukokortikoid hormon yang dihasilkan untuk metabolisme karbohidrat Prolaktin PRL atau Lactogenic Membantu kelahiran dan memelihara sekresi susu hormone LTH oleh kelenjar susu Hormon gonadotropin pada wanita : 1.

MSH Melanosit Mempengaruhi warna kulit individu. Hipofisis lobus posterior Hormon yang dihasilkan hipofisis lobus posterior beserta organ targetnya dapat dilihat pada gambar dan tabel dibawah ini. Hormon yang dihasilkan hipofisis lobus anterior beserta organ targetnya Jenis hormon serta fungsi dari hipofisis posterior No Hormon Fungsi 1.

Oksitosin Menstimulasi kontraksi otot polos pada rahim wanita selama proses melahirkan 2. Jika cairan plasma dalam darah sedikit, maka hipofisis akan mensekresikan ADH untuk melakukan reabsorpsi penyerapan kembali sehingga darah mendapatkan asupan cairan dari hasil reabsorpsi tersebut.

Dengan demikian kadar cairan plasma dalam darah dapat kembali seimbang. Selain itu, karena cairan pada ginjal sudah diserap, maka urinenya kini bersifat pekat.

Jika seseorang buang air kecil terus menerus, diperkirakan hipofisis posteriornya mengalami gangguan sebab ADH tidak berfungsi dengan baik. Nama penyakit ini disebut diabetes insipidus. Tiroid Tiroid merupakan kelenjar yang terdiri dari folikel-folikel dan terdapat di depan trakea. Yodium secara aktif di akumulasi oleh kelenjar tiroid dari darah. Oleh sebab itu kekurangan yodium dalam makanan dalam jangka waktu yang lama mengakibatkan pembesaran kelenjar gondok hingga 15 kali.

Bila ini terjadi pada anak-anak mengakibatkan kretinisme, yaitu kelainan fisik dan mental yang menyebabkan anak tumbuh kerdil dan idiot. Kekurangan iodium yang masih ringan dapat diperbaiki dengan menambahkan garam iodium di dalam makanan. Fungsi umum kelenjar paratiroid adalah: 1. Mengatur metabilisme fosfor 2. Mengatur kadar kalsium darah. Kelenjar adrenalin anak ginjal Kelenjar ini berbentuk bola, atau topi yang menempel pada bagian atas ginjal.

Pada setiap ginjal terdapat satu kelenjar suprarenalis dan dibagi atas dua bagian, yaitu bagian luar korteks dan bagian tengah medula. Hormon dari kelenjar anak ginjal dan prinsip kerjanya : No.

Hormon Prinsip kerja 1 Bagian korteks adrenal a. Mineralokortikoid Mengontol metabolisme ion anorganik b. Glukokortikoid Mengontrol metabolisme glukosa 2 Bagian Medula Adrenal Kedua hormon tersebut bekerja sama dalam hal berikut : Adrenalin epinefrin dan noradrenalin a.

Medulla adrenal memperantarai respons jangka pendek terhadap stress dengan cara mensekresikan hormon katekolamin yaitu efinefrin dan norefinefrin. Korteks adrenal mengontrol respon yang berlangsung lebih lama dengan cara mensekresikan hormone steroid. Campbell, : Pankreas dikenal dengan pulau — pulau langerhans. Sebagai contoh, insulin akan meningkat setelah kita makan. Setelah makan, maka kadar glukosa dalam darah akan naik karena tubuh mendapatkan glukosa dari pemecahan makanan tersebut.

Tubuh mengambil kelebihan glukosa dengan cara mensekresikan insulin untuk menyeimbangkannya pada kadar normal. Sebaliknya glukagon bekerja secara berlawanan terhadap insulin. Glukagon berfungsi mengubah glikogen menjadi glukosa sehingga kadar glukosa naik. Contohnya pada saat kita berpuasa. Karena tubuh tidak mendapatkan asupan glukosa ketika berpuasa, maka tubuh mensekresikan glukagon untuk menyeimbangkan kekurangan glukosa tersebut.

Jika seseorang tidak dapat memproduksi insulin, maka glukosa dalam darah terus bertambah karena glukosanya tidak bisa dirubah menjadi glikogen. Akibatnya urine yang dikeluarkannyapun mengandung glukosa.

Ketika kelebihan itu telah dikeluarkan atau ketika konsentrasi glukosa turun dibawah titik pasang, maka pancreas akan merespons dengan cara mensekresikan glukagon, yang mempengaruhi hati untuk menaikkan kadar glukosa darah. Ovarium, dan testis. LH-RH luteinizing hormone releasing hormone yang dikeluarkan hipotalamus untuk merangsang hipofisis mengeluarkan LH. PIH prolactine inhibiting hormone yang menghambat hipofisis untuk mengeluarkan prolaktin.

Pada setiap siklus menstruasi, FSH yang dikeluarkan oleh hipofisis merangsang perkembangan folikel-folikel di dalam ovarium indung telur. Pada umumnya hanya 1 folikel yang terangsang namun dapat perkembangan dapat menjadi lebih dari 1, dan folikel tersebut berkembang menjadi folikel de graaf yang membuat estrogen. Produksi hormon LH maupun FSH berada di bawah pengaruh releasing hormones yang disalurkan hipotalamus ke hipofisis. Penyaluran RH dipengaruhi oleh mekanisme umpan balik estrogen terhadap hipotalamus.

Produksi hormon gonadotropin FSH dan LH yang baik akan menyebabkan pematangan dari folikel de graaf yang mengandung estrogen. Estrogen mempengaruhi pertumbuhan dari endometrium. Di bawah pengaruh LH, folikel de graaf menjadi matang sampai terjadi ovulasi.

Setelah ovulasi terjadi, dibentuklah korpus rubrum yang akan menjadi korpus luteum, di bawah pengaruh hormon LH dan LTH luteotrophic hormones, suatu hormon gonadotropik.

Korpus luteum menghasilkan progesteron yang dapat mempengaruhi pertumbuhan kelenjar endometrium. Bila tidak ada pembuahan maka korpus luteum berdegenerasi dan mengakibatkan penurunan kadar estrogen dan progesteron. Penurunan kadar hormon ini menyebabkan degenerasi, perdarahan, dan pelepasan dari endometrium. Hipotalamus bertanggung jawab untuk beberapa proses metabolic tertentu dan aktivitas lain dalam system saraf otonomik serta mempersatukan dan mensekresikan hormone saraf tertentu.

Hipotalamus mengendalikan suhu tubuh, rasa lapar, perilaku, rasa haus, rasa lelah dan rasa kantuk. Hipotalamus menghasilkan hormon 1 neurofisika 2 oksitosin 3 vasopressin Hipotalamus berperan mensintesis dan mensekresikan hormon- hormon berikut: a. Kelenjar Pituitaria hipofise Kelenjar pituitaria disebut juga master gland karena berperan mengatur aktivitas dan fungsi kelenjar endokrin lainnya Kelenjar pituitaria dibagi menjadi 2 yaitu: a.

Pituitaria atau Hipofisis Anterior Fungsi kelenjar pituitaria dikontrol oleh releasing dan Inhibiting factor dari hipotalamus. Somatropin berperan merangsang sintesis somatomedin oleh hati. Somatotropin memiliki reseptor pada semua jaringan tubuh. Somatropin berperan menstimulasi pertumbuhan tulang dan otot, meningkatkan sistesis protein, mobilisasi lemak dan memacu pertumbuhan semua organ tubuh sehingga dapat tumbuh secara proporsional.

Apabila kelebihan produksi somatotropin terjadi pada saat telah dewasa maka akan menyebabkan pertumbuhan menyamping dari tulang rangka yang disebut akromegali. Somatotropin tidak begitu penting untuk pertumbuhan syaraf, maka pada penderita dwarf tidak mengalami retardasi mental.

Kadar tiroksin darah akan memberikan umpan balik negatif negative feedback ke pituitaria atau hipofisis dan Hipotalamus. Hormon gonadotropin dapat dibedakan menjadi 2 yaitu: a.

Pada wanita FSH berperan merangsang pertumbuhan folikel khususnya pada fase proliferasi yang ditandai dengan pertumbuhan folikel primer menjadi folikel Graaf, sintesis estrogen, dan pembentukan reseptor LH pada folikel ovarium menstimulasi perkembangan ovum dalam ovarium.

Pada laki-laki FSH berperan merangsang testis untuk meningkatkan spermatogenesis. Luteinizing Hormone LH Pada wanita LH berperan merangsang ovulasi, perkembangan diferensiasi sel granulosa menjadi sel luteal korpus luteum , dan produksi progesterone. Mekanisme ADH dalam meregulasi keseimbangan cairan tubuh : Pada kondisi tubuh kekurangan air dan tidak segera diganti maka akan mengakibatkan dehidrasi, hiperosmolalitas, dan hipovolumia yang akan dideteksi oleh sel-sel osmoreseptor dan baroreseptor yaitu sel sensoris yang berperan memonitor perubahan konsentrasi ion sodium atau volume air tekanan osmotic dalam darah.

Sel-sel baroreseptor tersebut terletak dalam dinding sinus karotid yang berperan memberikan informasi ke tempat spesifik di otak hipotalamus. Selanjutnya hipotalamus merangsang pembebbasan hormon vasopressin dari kelenjar pituitaria atau hipofisis posterior.

ADH merangsang sel tubulus koletivi ginjal untuk meningkatkan reabsorpsi air. Vasoprisin penyempitan pembuluh darah juga menyebabkan kontriksi otot polos pembuluh darah sehingga mengakibatkan takanan darah meningkat untuk kembali ke normal. Kelebihan ADH dapat menyebabkan hipertensi karena vasokontriksi pembuluh darah. Kelenjar Pineal Kelenjar pineal berperan memproduksi melatonin yang penting dalam pengaturan siklus tidur dan perasaan. Melatonin berperan menghambat pelepasan gonadotropin dan menghambat produksi melanin oleh melanosit kulit.

Kelenjar pineal dipercaya mempunyai peran dalam interaksi antara hipofisis dengan hipothalamus. Kelenjar Timus Kelenjar timus terletak dibagian atas dada, dekat jantung. Kelenjar ini memproduksi hormone thymosin dan thymopoietin yang berfungsi untuk perkembangan limfosit T yang merupakan tipe sel darah putih untuk kekebalan tubuh.

Pada masa anak- anak kelenjar timus membesar dan biasanya kelenjar timus mengecilatau hilang setelah masa pubertas hingga dewasa. Kelenjar Tiroid Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroksin dan kalsitonin. Tiroksin berperan merangsang pertumbuhan, metabolism pada semua sel khususnya untuk mengubah sumber energi menjadi energy dan panas dengan cara meningkatkan kecepatan metabolisme metabolic rate dari penggunaan oksigen.

Kalsitonin berperan menghambat pelepasan dari tulang, menyimpan kalsium deposisi ke dalam tulang, mencegah absorpsi kalsium oleh usus, mencegah reabsorpsi kalsium oleh ginjal, pengaturan kadar kalsium darah. Kelenjar Paratiroid Kelenjar paratiroid merupakan salah satu kelenjar endokrin yang tidak di control langsung oleh hormone pituitaria atau hipofisis.

Kelenjar paratiroid menghasilkan hormone parathormon PTH. PTH atau parathormon berperan meningkatkan kadar kalsium darah, mobilisasi ion-ion kalsium dari tulang dengan menstimulasi sel-sel tulang, pencegahan ion kalsium dalam urine dengan meningkatkan reabsorpsi ion-ion kalsium dari tubulis kembali ke darah, meningkatkan penyerapan kalsium dari dalam usus dan menurunkan kadar pospat darah. Kelenjar Adrenal Kelenjar adrenal terletak di atas ginjal sehingga disebut juga kelenjar suprarenalis.

Kelenjar adrenal menghasilkan hormone glukokortikoid, mineralokortikoid aldosterone , gonadocorticoid. Glukokortikoid berfungsi untuk pengaturan glukosa darah dari metabolism karbohidrat, anti implamasi. Mineralokortikoid aldosterone berfungsi untuk mengatur sodium, air dan pengeluaran kalsium oleh ginjal. Gonadocorticoid berperan dalam karakteristik seks sekunder. Pankreas Pankreas berperan menghasilkan hormone insulin dan glukagon.

Insulin berperan menurunkan gula darah, meningkatkan simpanan glikogen dalam hati, menstimulasi protein. Glucagon berfungsi menstimulasipemecahan glikogen dalam hati, meningkatkan glukosa darah. Ovarium dan Testis Ovarium berperan mensintesis dan mensekresikan hormone estrogen dan progesterone.

Estrogen disintesiskan dan disekresikan oleh folikel ovarium. Esterogen berasal dari kolesterol. Esterogen berperan sebagai feedback positif yaitu memacu proliferasi sel granulosa, meningkatkan jumlah reseptor FSH pada sel granulosa, dan berperan sebagai feedback negative yaitu menurunkan sekresi FSH-RH dari hipotalamus dan FSH dari pituitaria atau hipofisis, serta memelihara sifat kelamin sekunder.

Progesterone disintesis dan disekresikan oleh korpus luteum dirangsang oleh LH pada siklus menstruasi normal, sedangkan pada saat kehamilan sintesis dan sekresi progerteron oleh korpus luteum juga dirangsang oleh chorionic gonadotropin CG yang dihasilkan plasenta.

Disamping itu, korpus luteum juga menghasilkan hormone relaksin yang berperan melebarkan relaksasi simpisis pubis tulang panggul dan servik uteri. Hipertiroidisme Insiden tirotoksikosis atau hipertiroidisme dalam kehamilan berkisar 1 : kehamilan.

Tirotoksikosis yang ringan sulit didiagnosis pada saat kehamilan, untuk itu ada beberapa tanda yang dapat membantu : 1. Takikardia yang melebihi peningkatan yang berhubungan dengan kehamilan normal. Peningkatan denyut nadi pada waktu tidur. Thyromegali 4.

Exophtalmus 5. Hipotioridisme Hipotiroidisme didiagnosis secara klinis bila kadar FT4 rendah dan kadar thyrotropin meningkat. Dalam kehamilan jarang ditemukan karena keadaan ini berhubungan dengan infertilitas. Hipotiroidisme pada umumnya terjadi sekunder karena destruksi kelenjar tiroid oleh penyakit autoimun, operasi atau terapi iodin radioaktif.

Penderita hipotiroidisme yang hamil mempunyai insiden komplikasi eklampsia dan solusio plasenta yang tinggi serta berhubungan dengan tingginya kasus berat badan lahir rendah dan kematian janin dalam rahim. Ditemukan pula angka fetal distres yang tinggi dalam persalinan dan kegagalan jantung.

Hipotiroidisme subklinis adalah pasien yang asimptomatik dimana terjadi peningkatan kadar serum thyrotropin yang abnormal dan kadar T4 yang normal.

The American Thyroid Association menganjurkan pemberian pengobatan sebelum keadaan ini berkembang menjadi simptomatik. Dampak hipotiroidisme subklinis terhadap kehamilan belum jelas namun dianjurkan terapi sulih thyrotropin.

Ada pendapat yang mengatakan bahwa keadaan ini mempunyai risiko untuk mengalami hipertensi yang diinduksi oleh kehamilan dan persalinan prematur. Penelitian lain menemukan penurunan kecerdasan pada anak-anak yang lahir dari ibu dengan hipotiroidisme subklinis yang tidak mendapat pengobatan. Pemeriksaan USG mampu mendeteksi nodul yang berukuran lebih dari 0,5 cm dan juga dapat ditentukan apakah konsistensinya padat atau kistik.

Aspirasi jarum halus merupakan metode terbaik untuk melakukan evaluasi nodul tiroid pada saat hamil. Biopsi dilakukan hanya bila ada limfadenopati di leher atau bila nodul membesar.

Wanita hamil dengan nodul tiroid yang teraba harus menjalani pemeriksaan fungsi tiroid untuk mengetahui apakah nodul tersebut hiperaktif dan perlu dilakukan pemeriksaan USG pada kelenjar tiroid.



0コメント

  • 1000 / 1000